Alo dikenal
sebagai pria yang berbakat di desa Manggu. Ia pandai memanah dan larinya sangat
cepat. Ia adalah seorang anak yatim piatu sejak usia satu tahun, orang tuanya
telah meninggal dibunuh oleh sekelompok perampok dari desa tetangga. Kemudian ia
hidup bersama ayah angkatnya bernama Odon yang seorang prajurit kerajaan, sampai
usia 12 tahun, dikarenakan ayah angkatnya itu meninggal di medan peperangan. Kemudian, Alo
tumbuh menjadi seorang pria yang tampan, gagah berani, pintar, kuat dan pandai
berburu.
Di usia 17 tahun ia menjadi seorang Rushan termuda. Rushan adalah
kelompok pria dalam hal perburuan dalam kerajaan. Karena kecakapan dan
kegagahannya, putri mahkota dari kerajaan itu menyimpan hati kepada Alo, sampai
suatu ketika sang putri tega membunuh para dayang yang juga mengagumi Alo. Sejak
awal Alo memang tidak menyukai sang putri, karena sikapnya yang kejam kepada
setiap orang yang berani membantah atau menandingi kecantikannya. Ketika sang
putri hendak melamar Alo, Alo menolaknya. Hal ini membuat Sang putri begitu
kesal, sampai akhirnya ia menyuruh para prajurit untuk mengasingkan Alo ke
sebuah hutan yang mengerikan di Barat pulau Pisang.
Hutan itu bernama “Cjavac”, hutan
yang subur namun begitu mengerikan.
Masyarakat percaya bahwa dalam hutan
tersebut hidup keluarga raksasa jahat yang sedang tertidur dan bangun 100 tahun
sekali. Mereka makan singa dan manusia yang masih muda yang tersesat dalam
hutan. Alo pun hidup di hutan ini, baginya hutan bukanlah sesuatu hal yang asing baginya. Dia belum pernah menemukan Raksasa, dia berpikir bahwa itu hanya kebohongan. Di hutan yang rimba
ini ia sudah terlanjur betah, hutan ini telah menjadi bagian hidupnya. Lebayyy…
Pada suatu hari, Alo melihat
seorang perempuan cantik, tertidur di bawah pohon besar. Alo berpikir bahwa
mungkin dia tengah tersesat. Kemudian Alo mendekati perempuan tersebut untuk
menolong. Perempuan itu terbangun, ia ketakutan dan menghindari Alo. Namun Alo
menjelaskan bahwa dia tidak akan menyakitinya. Merekapun saling berkenalan, dan
saling menceritakan kenapa mereka bisa berada di hutan itu. Perempuan itu
bernama Ayu, dia adalah seorang perempuan biasa, dia anak dari panti asuhan dari
desa Jeruk, dia tersesat ketika di dikejar koleh seekor singa sampai dia masuk
ke hutan ini. Kemudian mereka berteman dan bekerja sama untuk hidup di hutan
tersebut. Sampai suatu ketika, mereka merasakan bahwa cinta hadir diantara
mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Alo memberikan rumah baru
sebagai hadiah untuk istrinya itu, rumah yang sederhana dekat sungai kecil yang
jernih. Ayu sangat senang mendapat hadiah itu. Co cweett…
Dua puluh tahun berlalu, mereka belum
juga dikaruniai anak. Mereka sangat mengharapkan kehadiran seorang anak untuk
mengobati kesepian mereka. Mereka terus berdoa dan bedoa. Pada suatu ketika,
mereka merasakan ada hentakan keras di tanah. Mereka langsung pergi keluar rumah untuk
melihat apa yang terjadi. Tak disangka-sangka.. betapa kagetnya mereka, raksasa yang sangat besar mengampiri mereka. Rupanya raksasa itu tengah bangun, kini Alo percaya bahwa dalam hutan itu ada raksasa. Raksasa itu sedang mencari makan dan tak sengaja mendengar doa Ayu yang menginginkan
seorang anak.
“wahh.. wah.. wahh… ada manusia
disini, namun kalian begitu tua, aku tidak suka….
heyy... aku dengarr kau menginginkan seorang
bayi ???” Ha Ha Ha Haa
“Yaa,,,, kami mengignginkannya”,
kata Alo
“aku bisa memberimu bayi,Ha Ha Ha
Haaa
tapi kau harus memberikannya kepadaku jika ia
sudah berumur 17 tahun!”
Mereka berpikir dahulu, akhirnya
mereka sepakat untuk menerima tawaran si
raksasa, walaupun sebenarnya mereka
tidak akan menyerahkan putrinya suatu hari nanti. Raksasa itu pun memberi
mereka biji mentimun, dan menyuruh menanamnya, ia juga memperingati mereka agar
menepati janji.. kemudia raksasa itu pergi untuk mencari makan. he….
Segeralah mereka menanam biji
tersebut di samping rumah. Sampai beberapa bulan kemudian tumbuhlah sebuah
mentimun yang berwarna emas. Dari hari ke hari timun ini semakin besar dan bersinar.
Mereka tidak tahu, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk mengambil timun itu.
Pada suatu malam Ayu bermimpi
bahwa ia harus memetik buah itu 2 hari lagi di pagi hari. Ayu selalu
mengelus-elus buah mentimun itu, ia sudah tidak sabar ingin mendapatkan bayi
yang selama ini ia impikan. Hingga hari itu pun tiba, Alo dan Ayu langsung
mengambil buah timun emas itu dan memotongnya dengan sangat hati-hati. Betapa
bahagianya mereka, ketika membuka mentimun itu. Mereka mendapatkan seorang bayi
perempuan yang lucu, kulitnya bersinar seperti emas ketika tersinari matahari
pagi. Kemudian mereka menamai bayi itu Timun Mas.
Mereka merawat Timun Mas dengan
penuh kasih sayang, walaupun Timun Mas bukan anak kandung mereka, tetapi
wajahnya sangat cantik, mata dan hidung Timun Mas seperti ayahnya, sedangkan
bentuk wajah dan bibirnya menyerupai sang ibu, satu keistimewaan yang anak mereka punya adalah kulit yang putih bersinar jika terkena cahaya matahari pagi. Mereka
kini bahagia, walaupun kecemasan sering datang di hati mereka akan keselamatan
Timun Mas kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar